Kamis, 03 Mei 2012

struktur organisasi dan contoh perusahaan







Contoh Struktur Organisasi Perusahaan

Dengan melakukan pemilihan serta penentuan struktur organisasi yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi dalam perusahaan maka pencapian tujuan perusahan akan lebih terarah. Selain itu denga struktur organisasi yang jelas dan baik maka akan dapat diketahui sampai dimana wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang dalam menjalankan tugasnya. Dalam menjalankan aktivitas usahanya, P.T. TIFICO Tbk menerapkan struktur organisasi fungsional dimana organisasi menrut fungsi menyatukan semua orang yang terlibat dalam satu aktivitas yang disebut fungsi dalam satu group. P.T. TIFICIO Tbk mempunyai empat group yaitu group administrasi ( Administrasi Group ), group produksi ( Production Group ), group machinery ( Machinery Group ), ISO 9002 & 14000 Project. Namun disamping beberapa departemen dan sub departemen, seperti di tunjukkan dalam lampiran 1.

Adapun tugas dan tanggung jawab dari elemen organisasi pada P.T. TIFICO Tbk secara singkat dapat dikemukakan sebagai berikut :

General Manager Manufacturing (GMM)
Memimpin perusahaan dan bertanggung jawab terhadap seluruh kelangsungan hidup perusahaan . Dalam menjalankan tugasnya GMM dibantu oleh empat divisi.
Division
Memimpin group dan bertanggung jawab atas beberapa departemen yang ada dibawahnya. Ada empat group dalam struktur organisasi P.T. TIFICO Tbk yaitu : group administrasi, group produksi, group machinery, dan ISO 9002 & 14000 Project 
Safety and Environmental Control Departement
Departemen ini bertugas memberikan pembinaan mengenai keselamatan kerja karyawan, membuat standar pakaian dan alat kerja sehingga dalam bekerja karyawan mendapatkan jaminan keselamatan dan apabila terjadi kecelakaan perusahaan akan bertanggung jawab, sepenuhnya dengan catatan ketika kecelakaan terjadi karyawan telah memakai pakaian dan alat keselamatan kerja sesuai standar perusahaan. Bertanggung Jawab atas keberlangsung kondisi lingkungan hidup akibat dampak dari aktivitas produksi perusahaan. Berkaitan dengan hal itu maka departemen ini mengawasi dan mencegah terjadinya polusi dan pecemaran, mengatur gas buang, mengolahan limbah dan emisi.
General Affair Departement

Adalah bagian umum yang bertanggung jawab atas :

1) Penyediaan saranan pakaian dan alat keselamatan kerja seperti sabuk pengaman ( safety belt ), topi (heln met ), baju ( uniform ), sepatu anti setrum.
2) Menyediakan dan memelihara fasilitas kantin, Mushola, poliklinik, apotik, asrama, dan perumahaan ( dormitory and mess) karyawan
3) Menentukan rumah sakit, dokter, apotik yang ditunjuk untuk pelayanan karyawan dan keluarganya.
4) Penyedian alat-alat tenaga kerja 
5) Pengawasan kesehatan karyawan 
6) Penyediaan air minum
7) Penyediaan sarana transportasi anatr jemput karyawan 
8) Serta fungsi sebagai humas misalnya masalah eksternal perusahaan menangani jamsostek, menentukan Rumah Sakit yang dituju.
Personalia Departement 
Departement personlia bertanggung jawab atas ketenagakerjaan mulai dari rekruitment karyawan, penggajian, kenaikan jabatan (promosi), penilaian prestasi kerja, penghargaan karyawan secara langsung maupun tidak langsung, pengadaan keamanan (securty) perusahaan
Accounting Departememt
Bertanggung jawab terhadap masalah keuangan, adapun untuk mengaudit keuangan perusahaan dilakukan oleh tim audit dari kuar perusahaan
Purchasing 1 & 2 Departememt
Purchasing 1 bertanggung jawab dalam penyediaan pergudangan dan penyediaan bahan baku ( lokal maupun import ), sedangkan Purchasing 2 bertanggung jawab dalm masalah transportasi bahan baku dan barang produksi.
Polymerrization Production Departement 
Mempunyai tugas pokok membuat bahan baku untuk produksi, berupa chips yang diproses dari bahan pokoknya yaitu : Ethelyne Glycol (EG) dan Terepthalic Pure Acid (TPA).
Polymer Tecnology Departement 
Melakukan riset dan pengembangan bahan baku chips
Staple Fiber Production Departement
Departement yang tugas pokoknya memproduksi kapas polyester ( Staple Fiber)
Staple fiber Tecnology Departement 
Mempunyai tugas pokok melakukan penelitian dan pengembangan produk kapas polyester.
FOY Production Departement 
Departement yang menghasilkan benang polyester dengan berbagai macam jenisnya .
Quality Departement 
Membuat standar kualitas filament yang didasarkan pada hasil riset
Control Departement 
Melakukan pengawasan secara ketat terhadap proses produksi filament.
Spinning Draw Yarn (SDY) Production Departement 
Departement yang menghasilkan filament (benang) dengan menggunakan padat teknologi
Draw Texture yarn (DTY) Production Departement
Departement yang membuat texture benang sesuai dengan keinginan konsumen
Maintenance 1 & 2 Departement
Mempunyai tugas pokok menjaga, merawat, dan memperbaiki peralatan mesin-mesin yang ada TIFICO
Electricity & Maintenance Departement
Mempunyai tugas pokok menjaga, merawat dan memperbaiki peralatan eletronika yang ada TIFICO
Utility 1 & 2 Departement 
Mempunyai tugas pokok memasok sumber tenaga listrik, air dan netrogen
ISO 9002 Group
Mempunyai tugas pokok mengadakan pengembangan dan pengawasan ISO 



HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA MANAJEMEN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA


I. Manajemen dan Organisasi
   
          Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbale balik antara kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain.
         Untuk dapat mencapai tujuan terasebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungssional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.

  I.I Manajemen dan Tata Kerja
          Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula.Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis.
disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
a. Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu   yang tersedia.
      b. Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan. 
c. Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
         
           Jadi hubungan antara manajemen dan tat kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini :
Manajemen : Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai factor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia. 
 
I.II Manajemen, Organisasi, dan Tata Kerja
eratnya hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai beikut :
a. manajemen : proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antara manusia.
b. organisasi : ala bagi pencapaian tersebut dan alat bagi pengelompokan kerja sama.
c. tata kerja : pola cara-cara  bagaimana kegiatan dan kerjasama terserbut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan.

II. FUNGSI SATUAN ORGANISASI DAN METODE

         Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
         Ciri-ciri organisasi ialah:
         1) terdiri daripada dua orang atau lebih
         2) ada kerjasama
         3) ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain
         4) ada tujuan yang ingin dicapai.

Organisasi dapat dilihat dengan dua cara berbeda, yaitu:
        1) organisasi sebagai suatu sistem terbuka yang terdiri atas sub-sistem yang saling berkaitan, dan memperoleh input untuk diolah yang berasal dari lingkungan serta menyalurkan output hasil pengolahan ke lingkungan kembali
        2) organisasi sebagai sekelompok orang yang berkerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama (Monir H. Thayeb).
Organisasi dapat diartikan dalam dua macam, yaitu:
* Dalam arti statis, yaitu organisasi sebagai wadah tempat dimana kegiatan kerjasama dijalankan.
* Dalam arti dinamis, yaitu organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi antara orang-orang yang bekerjasama, baik formal maupun informal.
Sinonim Organisasi
Institusi/lembaga;
Kelompok yang menampung aspirasi masyarakat; punya aturan tertulis atau tidak; tumbuh dalam masyarakat; mencapai tujuan bersama; dibentuk oleh pemerintah atau swasta.
Suatu organisasi harus memuat 4 unsur utama, yaitu:
1) goals oriented (berorientasi tujuan)
2) Psychosocial system (sistem hubungan sosial)
3) structured activities
4) technological system.
Perbedaan Organisasi :
* Structure ; staff, line, matriks
* Strategy ; Growth Strategy, Diversification, Defensive, Minimizing Internal Problem
* Style ; Autocratic Style, Participative Style, Free Rein Style
* Skill : Keahlian / Keterampilan
* Staff ; Jenjang, Latar Belakang, Karakteristik
* Share Value : Superordinate Goals
* System : POAC
Pendekatan Terhadap Organisasi :
* Pendekatan Klasik
* Pendekatan Neo-Klasik
* Pendekatan Modern
Kesimpulan:
Organisasi adalah:
1) wadah atau tempat terselenggaranya administrasi
2) didalamnya terjadi berbagai hubungan antar-individu maupun kelompok, baik dalam organisasi itu sendiri maupun keluar
3) terjadinya kerjasama dan pembagian tugas
4) berlangsungnya proses aktivitas berdasarkan kinerja masing-masing.
Sebuah perusahaan tidaklah terlepas dari organisasi. Organisasi dalam perusahaan merupakan hal penting dalam mencapai perusahaan yang baik. Tata kelola yang baik adalah contoh dari organisasi yang berjalan baik dalam perusahaan.
Dalam dunia bisnis yang penuh dengan persaingan dan perubahan yang sangat cepat, perusahaan perlu memiliki nilai lebih dan daya tarik industri bagi para stakeholders. Suatu tata kelola perusahaan yang baik sangat diperlukan untuk menjawab tantangan persaingan dan perubahan tersebut. (PT. Semen Gresik (PERSERO) Tbk)
Perananan organisasi dalam perusahaan tidak beda dengan peranannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber  : http://thesarseptalegia.blogspot.com/2012/04/tugas-10-hubungan-timbal-balik-antara.html

Sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/fungsi-satuan-organisasi-dan-metode/


ARTI PENTING ORGANISASI & METODE


Organisasi berfungsi sebagai prasarana atau alat untu
Istilah Organisasi dapat diartikan sebagai:

WADAH        : Sekelompok manusia untuk saling bekerja sama (Statis)
PROSES        : Pengelompokan manusia dalam kerjasama yang efesien   (bersifat Dinamis) ====รจInilah yang menyebabkan mengapa organisasi selalu bergerak, senantiasa hidup, berkembang dan berubah-ubah

METODE : Tata kerja / cara bagaimana sumber-sumber dan waktu yang tersedia dapat digunakan sehingga proses kegiatan manajemen bisa dilaksanakan sesuai dengan tujuan.

Metode ini diperlukan agar dalam pemanfaatan sumber yang diperlukan bagi terlaksananya kegiatan manajemen tidak terjadi kemacetan dan pemborosan.

ORGANISASI DAN METODE :
Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan factor-faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen yaitu mencapai tujuan apa yang telah ditetapkan
Dari Pemgertian diatas O & M mengandung maksud:
·         Kunci dan Syarat pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya
·         Mutlak dalam kegiatan manajemen
·         Memanfaatkan segala sumber dan waktu
·         Berguna untuk peningkatan efesiensi kerja untuk mencapai tujuan

MANAJEMEN :
Proses dari kegiatan seorang manajer bagaimana mengambil keputusan yang terbaik  melalui kerjasama dengan orang lain tanpa mengabaikan sumber-sumber yang tersedia untuk pencapaian tujuan

Kegitan Manajemen :
§      Planning  (perencanaan):     
Berpikir, menduga, menentukan prioritas, kegiatan bersifat non fisik diperlukan dalam rangka mengarahkan tujuan dan sasaran organisasi
§      Organizing (pengorganisasian):
Proses penyusunan pembagian kerja ke dalam unit kerja dan fungsinya, penempatan orang yang tepat agar pelaksanaan pembagian kerja sesuai dengan perencanaan, dalam penempatan orang atau staf diharapkan objektif

§      Motivating (motivasi):
Membina, mendorong semangat dan kerelaan kerja para pegawai, memberikan rangsangan baik bersifat rohaniah atau jasmaniah. Rohaniah: Kenaikan pangkat, Pendidikan dan pengembangan karir, pemberian cuti, penambahan pengalaman, penelenggaraan human relation dengan tepat Jasmaniah: Sistem Upah gaji yang menggairahkan, pemberian tunjangan, distribusi sandang pangan, penyediaan fasilitas rumah, kendaraan dan jaminan pemeliharaan kesehatan
§      Controlling (pengendalian):
Mengadakan pengawasan, penyempurnaan, evaluasi agar tujuan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan, mengetahui sampai sejauh mana pekerjaan dijalankan, seberapa besar sumber dimanfaatkan setelah diketahui kemudian dapat dikoreksi, apa yang harus dilakukan selanjutnya

Faktor-faktor produksi (SUMBER-SUMBER) YANG DIPERLUKAN:
¨ Manusia atau Tenaga Kerja (Man/Man Power)
¨ Uang atau Biaya (Money)
¨ Bahan-bahan atau Material (Materials)
¨ Mesin dan Peralatan (Mechines & Equipment)

Sumber-sumber diatas menurut George R Terry disebut 6M(the six M’s in management) dengan menambah 2 sumber lagi:
¨Tata kerja (Methods)
¨ Pasar (Market)

Dalam kegitan manajemen ke-6 sumber diatas mutlak diperlukan tetapi dalam sudut pandang O & M, Methods & Market tidak disebut sebagai sumber. Metode hanyalah cara yang dipergunakan sedangkan market adalah wahana untuk memperluas sasaran kegiatan.


Hubungan timbal balik antara Manajemen, Organisasi dan Tata kerja (Metode)



Eratnya hubungan timbal balik antara manajemen, Organisasi dan tata kerja dapat dilihat dari gambar diatas dimana untuk mencapai tujuan ketiganya tidak dapat dipisahkan.

O & M mutlak diperlukan dalam kegiatan manajemen. Lihat gambar dibawah ini: 


3.  Sejarah O & M
Istilah O & M berasal dari Negara Inggris, yakni pada saat dibentuk Organization and Methods Division pada Departemen Keuangan Inggris Kerajaan Inggris (Lord of The Treasury Board) setelah Perang Dunia II.
          Setelah PD II semua negara pemenang perang berlomba untuk merehabilitasi Ekonomi dan Keuangannya. Pada saat itulah O & M berperan dengan tugas menemukan segala masalah administrasi, menentukan sebab-sebab masalah dan kemudian dianalisis.  Saat itu O & M disebut sebagai “Dokter Administrasi” dengan fungsi:
©      Mengadakan prognosis (problems observation)
©      Mengadakan diagnosis (problems identification)
©      Menentukan sebab-sebab (reasions determination)
©      Memberikan terapi dan pengobatan (problems solution)

Istilah-istilah O & M
Di Amerika istilah O & M berbeda-beda Antara lain: Administrative analyst, Management analysis, System & procedure, Management engineering, Efficiency engineering. Di Indonesia sebutan lain dari O & M adalah: Organisasi & tata kerja, Organisasi & efesiensi, Litbang (lemabaga penelitian & pengembangan), Analisa & pengembangan, Biro Organisasi & tata laksana.
Apabila dihubungkan dengan Teori Organisasi fungsi unit O & M merupakan Unit Staff, oleh sebab itu fungsi O & M hanyalah sebagai Fungsi Bantuan. Bantuan yang dimaksud adalah:
ยช      Membantu top majaer dalam merencanakan, menyusun, menyempurnakan, dan menilai pola pokok atau struktur organisasi
ยช      Membantu top manajer dalam penyempurnaan prosedur kerja, policy, strategy dan tactics
ยช      Membantu penempatan staf
ยช      Membantu manajer dalam proses pengambilan keputusan
ยช      Membantu dalam menyusun buku pedoman kerja yaitu: struktur, arus dokumen, system pengolahan surat dalam rangka memelihara koordinasi dan keseragaman kerja
ยช      Merencanakan pembuatan dan penggunaan formulir dalam rangka standarisasi
ยช      Membantu  top manajer dalam hubungan antar unit, pengawasan pelaksanaan intruksi dan pengawasan kerja
ยช      Membantu dalam visualisasi dan pembaganan rencana kerja, program dan penjadwalan dll.

4.  O & M sebagai alat Analisis & Survey
Analisis dimaksudkan untuk menyajikan suatu cara pemecahan masalah  dan cara pelaksanaan kerja  yang praktis dan tepat. Yang melaksanakan hal tersebut disebut Juru Analis O & M.  Juru Analis O & M adalah mereka yang tugasnya senantiasa melakukan kegiatan pendekatan terhadap masalah administrative yang dihadapi dengan pemikiran ilmiah, kreatif dan praktis dalam mencari jawaban dari suatu masalah.

Selain berfungsi sebagai  kegiatan analisis O & M juga merupakan kegiatan survey, analisis tidak akan mampu dilakukan terlebih dahulu tanpa adanya survey. Tahap-tahap dalam survey:

a.      Perencanaan pendekatan terhadap masalah yang dihadapi:
      Perumusan tujuan survei
      Penentuan ruang lingkup
      Penentuan sasaran
      Penentuan sampling
 Persiapan program
      persiapan pelaksanaan
b.      Pelaksanaan Survei
 Pengumpulan data
      Pengumpulan fakta:
               Peninjauan langsung
               Wawancara
                    Diskusi
 Membagikan survei
 Riset
c.       Pengolahan
 Pembuatan table, penguraian isi, pembaganan, pembandingan
      Penemuan masalah, cirri, sebab, alternatif, pilih alternatif
d.     Penyajian
 Penyerahan laporan
      Pemaparan
e.      Penerapan
 Pembinaan hubungan kontinyu
           Penugasan
           Penilaian


RUANG LINGKUP O & M
  Analisis Organisasi (Organizational Analysis)
 Komunikasi dalam organisasi (Communication in Organization)
 Tata kerja, Tata aliran, dan sistem (Work methods, procedur & System)
 Pendayagunaan mesin kantor (Office mechine)
 Pentingnya tata ruang kantor & penyusunan perencanaan (Office    layout and space planning)
 Kesimpulan akhir (Final Conclusion)
Sumber : http://kahzidi.blogspot.com/

BAB I DEFINISI ORGANISASI


1.1 Pengertian Pengorganisasian
Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertian.Istilah tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini:
a. Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya keuangan,fisik,bahan baku, dan tenaga kerja organisasi.
b. Hubungan-hubungan antara fungsi,jabatan,tugas dan para karyawan.
c. Cara dalam mana para manager lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelagasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.

Dari tiga hal diatas dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal,mengelompokkan, dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.

1.2 Teori-Teori Organisasi
Dalam kehidupan nyata orang-orang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan bersama, yang dilakukan adalah kegiatan menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional atau biasa disebut dengan istilah organisasi.Organisasi dalam hal ini bisa terdapat pada badan usaha,instansi pemerintah,lembaga pendidikan,militer,kelompok masyarakat atau suatu perkumpulan olahraga.

Kata Organisasi mempunyai dua pengertian umum,antara lain sebagai berikut: 
1. Organisasi adalah suatu lembaga atau kelompok fungsional,seperti organisasi perusahaan,rumah sakit, perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga.
2. Organisasi sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien.

BAB II STRUKTUR ORGANISASI

2.1 Pengertian Sturktur Organisasi
Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola.Sturktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi atau orang-orang yang menunjukkan kedudukan,tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialis kerja,standarisasi,koordinasi,sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan atau besaran satuan kerja.

2.2 Faktor-Faktor Perancangan Struktur Organisasi
Faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi,antara lain sebagai berikut:
1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya. 
  Strategi menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun diantara para  pimpinan dan bawahan.
2. Teknologi yang digunakan.
   Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan struktur organisasi.
3.Anggota (pegawai / karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. 
   Kemanapun dan cara berfikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk bekerja sama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi.
4. Ukuran organisasi.
  Besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan kerjanya yang sangat mempengaruhi struktur organisasi.
    Semakin besar ukuran organisasi, struktur organisasi akan semakin komplek, dan harus dipilih struktur yang tepat.

Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari:
1. Spesialisasi kegiatan
2. Standarisasi kegiatan
3. Koordinasi kegiatan
4. Sentralisasi dan Desentralisasi pembuatan keputusan
5. Ukuran satuan kegiatan

Kelompok kerja formal terdiri dari:
1. Pembagian kerja
2. Manajer dan bawahan atau rantai perintah
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokan segmen pekerjaan
5. Tingkat manajemen

Organisasi mempunyai tiga tipe utama kelompok-kelompok kerja formal,antara lain sebagai berikut:
1. Kesatuan tugas khusus (task forces)
2. Panitia:
*. tetap (standing committess) disebut juga panitia struktural.
* tidak tetap (ad hoe)
3. Dewan (boards) dan komisi

Tujuan dibentuknya panitia manajemen adalah untuk mengkoordinasikan dan mempertukarkan informasi, memberi saran manajemen, atau bahkan membuat keputusan sendiri.

BAB III DEPARTEMENTALISASI

3.1 Pengertian Departementalisasi
Departementalisasi adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan yang dikelompokkan.
Beberapa bentuk departementalisasi,antara lain sebagai berikut:
1. Fungsi
2. Produk atau jasa
3. Wilayah
4. Langganan
5. Proses atau peralatan
6. Waktu
7. Pelayanan
8. Alpa – numeral
9. Proyek atau matriks

3.2 Departementalisasi Fungsional
Departentalisasi fungsional yaitu mengelompokkan fungsi – fungsi yang sama atau kegiatan – kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi.
Organisasi fungsional ini barangkali merupakan bentuk yang paling umum dan bentuk dasar departementalisasi.

Kebaikan pendekatan fungsional,antara lain sebagai berikut:
1.Menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi- fungsi utama.
2.Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi.
3.Memusatkan keahlian organisasi.
4.Memungkinkan pegawai manajemen kepuncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi.

Kelemahan pendekatan fungsional,antara lain sebagai berikut:
1.Struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi.
2.Menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan pada kepentingan tugas-tugasnya. 3.Menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif.

3.3 Departementalisasi Divisional
Organisasi Divisional dapat mengikuti pembagian antara lain:
 divisi-divisi atas dasar produk, wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan.
1. Struktur organisasi divisional atas dasar produk.
   Setiap departemen bertanggung jawab atas suatu produk atau sekumpulan produk yang berhubungan (garis produk). Divisionalisasi produk adalah pola logika yang dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai teknologi pemrosesan dan metoda-metoda pemasaran yang sangat berbeda satu dengan yang lain dalam organisasi.
2. Sturktur organisasi divisional atas dasar wilayah. 
Departementalisasi wilayah , kadang-kadang juga disebut depertementalisasi daerah , regional atau geografis , adalah pengelompokkan kegiatan-kegiatan menurut tempat dimana operasi berlokasi atau dimana satuan-satuan organisasi menjalankan usahanya.

Kebaikan stuktur organisasi divisional,antara lain sebagai berikut: 
1. Meletakkan koordinasi dan wewenang yang diperlukan pada tingkat yang sesuai bagi pemberian tanggapan yang cepat.
2. Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas.
3. Tempat latihan yang baik bagi para manager strategis.


Kelemahan stuktur organisasi divisional,antara lain sebagai berikut:
1. Masalah duplikasi sumberdaya dan peralatan yang tidak perlu.
2. Dapat menimbulkan tidak konsistennya kebijakan antara divisi-divisi.

3.4 Organisasi Proyek dan Matriks
Bentuk organisasi proyek dan matriks adalah tipe departementalisasi campuran (hybrid design). Kedua struktur organisasi ini tersusun dari satu atau lebih tipe-tipe departementalisasi lainnya. Struktur proyek dalam matriks bermaksud untuk mengkombinasikan kebaikan-kebaikan kedua tipe design fungsional dan divisional dengan menghindari kekurangan-kekurangan.


Kebaikan organisai matriks,antara lain sebagai berikut:
1. Memaksimumkan efisiensi penggunaan manager-manager fungsional.
2. Membebaskan manajeman puncak untuk perencanaan.
3. Menstimulasi kerja sama antar disiplin dan mempermudah kegiatan perusahaan yang bermacam-macam dengan orientasi proyek.


Kelemahan organisasi matriks,antara lain sebagai berikut:
1. Mengandung resiko timbulnya perasaan anarki.
2. Sangat memerlukan koordinasi horizontal dan vertikal.
3. Memerlukan lebih banyak keterampilan-keterampilan antar pribadi.
4. Sangat mahal untuk diimplementasikan.