Minggu, 24 Maret 2013

Cintai Batik Indonesia

Begitu banyak seni di negara Indonesia, dengan karya ciptaan masyarakat yang bernilai tinggi yang dapat kita banggakan. Salah satunya adalah batik yang terbuat dari kain sebagai teknik pewarnaan dengan malam, berbagai motif dibuat untuk mempercantik batik. Namun masih banyak masyarakat Indonesia yang masih belum mengakui karya Indonesia itu sendiri, karena kini masih banyak yang beranggapan batik adalah mode kuno dan lebih banyak memilih mengikuti tren mode. Kita telah mempertahankan batik sebagai ciptaan Indonesia sejak zaman Kerajaan Majapahit, sangat disayangkan jika kita tidak mewarisi budaya kita. Oleh sebab itu, saya akan membahas sejarah singkat asal mula batik dan jenis-jenis batik dengan tujuan menyadari masyarakat agar mau melahirkan dan mengembangkan kesenian Indonesia.

SEJARAH BATIK

Kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, yang merupakan penggabungan dari "amba" yang berarti "menulis", dan "titik" yang berarti "titik". Batik telah dikenal semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an. J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (arkeolog Indonesia) berpendapat bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Kesenian batik merupakan seni gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dahulu. Berawal dari kerajaan-kerajaan yang ada di Kraton saja, namun telah diikuti oleh kerajaan di luar kraton dan membuat ditempatnya masing-masing. Pada zaman itu, masyarakat menggunakan cara yang sederhana. Semenjak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul, dikenal sebagai batik cap dan batik cetak, sementara batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis.


BATIK PEKALONGAN
Meskipun tidak ada catatan resmi kapan batik mulai dikenal di Pekalongan, namun menurut perkiraan batik sudah ada di Pekalongan sekitar tahun 1800. Bahkan menurut data yang tercatat di Deperindag, motif batik itu ada yang dibuat 1802, seperti motif pohon kecil berupa bahan baju. Namun perkembangan yang signifikan diperkirakan terjadi setelah perang besar pada tahun 1825-1830 di kerajaan Mataram yang sering disebut dengan perang Diponegoro atau perang Jawa. Dengan terjadinya peperangan ini mendesak keluarga kraton serta para pengikutnya banyak yang meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat. Kemudian di daerah – daerah baru itu para keluarga dan pengikutnya mengembangkan batik.
Ke timur batik Solo dan Yogyakarta menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto serta Tulungagung hingga menyebar ke Gresik, Surabaya dan Madura. Sedang ke arah Barat batik berkembang di Banyumas, Kebumen, Tegal, Cirebon dan Pekalongan. Dengan adanya migrasi ini, maka batik Pekalongan yang telah ada sebelumnya semakin berkembang.
Seiring berjalannya waktu, Batik Pekalongan mengalami perkembangan pesat dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik berkembang di sekitar daerah pantai, yaitu di daerah Pekalongan kota dan daerah Buaran, Pekajangan serta Wonopringgo.

 Hingga kini, berbagai motif, corak, dan desain yang dibuat oleh masyarakat dapat mengikuti mode tren kini sehingga berbagai batik telah kita ekspor di berbagai negara. Tidak hanya pakaian saja yang dibuat masyarakat, seperti sendal, sepatu, tas, dan masih banyak yang lainnya yang terbuat dengan motif batik sekreatif mungkin. Dapat kita banggakan, bahwa batik kini ciptaan Indonesia sehingga ditetapkan hari batik Indonesia pada tanggal 02 Oktober. Dengan pada tanggal tersebut, jika tidak salah saya dengar pemerintah mengajukan untuk menggunakan batik dengan tujuan agar diakui batik milik Indonesia. Sangat disayangkan jika kita menyia-nyiakan kesenian kita, sedangkan di negara lain mengakui kesenian kita ini bernilai tinggi dalam seni.

Cintailah Batik Indonesia, dengan memproduksinya dan mengembangkan seni karyanya.


JENIS-JENIS BATIK

  • Batik  Tulis
         Kain dihias sesuai corak atau tekstur tertentu menggunakan tangan. Kurang lebih memakan 2-3 bulan.
  • Batik Cap
          Jenis batik seperti ini dibuat dengan menggunakan cap yang sudah sesuai dengan coraknya.
  • Batik Lukis
          Pembuatan batik langsung melukis pada kain putih.

Semoga dengan tulisan ini menjadikan inovasi bagi masyarakat, untuk dapat dikembangkan. Maaf jika diantara perkataan atau tulisan yang salah dari saya karena masih dalam tahap pembelajaran. Mungkin dengan kritik dan saran dari pembaca dapat memperbaiki tulisan ini.
REFERENSI:
  1. http://www.ladidacafe.in/2011/10/sejarah-batik-di-indonesia.html
  2. http://batikmarkets.com/batik.php
  3. http://batikday.com/2012/10/sejarah-perkembangan-batik/
  4. http://en.wikipedia.org/wiki/Public_holidays_in_Indonesia
  5. http://www.unesco.org/culture/ich/index.php?RL=00170