Bab 2
Menggunakan Teknologi Informasi
Untuk Kunggulan Kompetitif
Sumber daya informasi
Sejumlah
awal dalam manajemen informasi terfokus pada data. Selama tahun 1970 an dan
1980an usaha tersebut sejelan dengan meluasnya penggunaan system manajemen
database (data base management system), atau DBMS. Perusahaan perusahaan mengelolah
data mereka dengan menerapkan DBMS yang berdasarkan computer dalam mengelolah
informasi. Pandangan data dan informasi adalah sumber daya yang perlu dikelola
seperti sumber daya lain masih lazim dan menggambarkan suatu pendekatan positif
penggunaan computer.
Namun
ada pendapat lainnya, yaitu pandangan bahwa anda dapat mengelola informasi
dengan mengelola sumber daya menghasilkan informasi. Dengan kata lain, dari
pada berkonsentrasi pada input (data) dan output (informasi), lebih baik
memperhatikan yang diberikan pada pengelola informasi (information processor)
yang mengubah input menjadi output. Pengolah tersebut meliputi perangkat keras
dan perangkat lunak, serta orang orang yang mengembangkan ,mengopersikan dan
menggunakan system termasuk fasilitas yang menyimpan sumber daya.
Jenis jenis sumber daya informasi
terdiri dari :
- Perangakt keras computer.
- Perangkat lunak computer.
- Para spesialis informasi.
- Pemakai.
- Fasilitas.
- Database.
- Informasi.
Penggambaran DBMS dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
Dalam
perusahaan manajer memutuskan untuk mnggunakan informasi untuk mencapai
keunggulan kompetitif, mereka harus menyadari tiap elemen tersebut sebagai
sumber daya informasi. Contohnya, meanajer harus mengerti bahwa pegawai yang
mampu menerapkan computer untuk permasalahan bisnis adalah sumber daya yang
berharga, demikian pula dengan para pemakai di lingkungannya. Setelah itu, perusahaan
dapat mengelola data tersebut untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Pengelolah sumber daya informasi
Chief information officer
Istilah
CEO (chief executive officer) telah lama dikenal dengan kata bisnis, setiap
orang tahu bahwa CEO adalah orang yang memiliki penaruh paling kuat dalam
operasi perusahaan, dan umumnya dimiliki jabatan direktur utama atau ketua
dewan diraksi. Istilah seperti CFO (chief financial officer) dan COO (chief
operating officer) juga telah dikenal. Pada tahun 1980an diciptakan istilah
yang serupa untuk manajer jasa informasi. Istilah adalah CIO yaitu chief
information officer.
Istilah
CIO mengerti pengertian lebih dari sekedar suatu gelar. Istilah ni memiliki
pengertian suatu peran yang seharusnya dilaksakan oleh manajer tingkat
tertinggi dari jasa informasi. Sperti dimaksudkan oleh konsep tersebut, chief
information officer, adalah manajer jasa informasi yang menymbangakan keahlian
manajerialnya tidak hanya untuk memecahlan masalah yang berkaitan dengan sumber
daya informasi tetapi juga area operasi perusahaan lainya.
Seorang
manajer jasa informasi dapat berperan sebagai chief information officer dengan
mengikuti saran saran berikut :
- Sediakan waktu untuk pelatihan bisnis. Pelajari bisnisnya, bukan hanya teknologinya.
- Buat kemitraan dengan unit unt bisnis dan line management, jangan menunggu hinggan diundang.
- Fokuskan pada perbaikan proses dasar bisnis.
- Jelaskan biaya biaya IS dalam istilah istilah bisnis.
- Bangun kepercayaan dengan memberikan jasa IS yang dapat diandalkan.
- Jangan bersifat defensive.
Meningkatnya kompleksitas manajemen
informasi
Pada
sepuluh tahun pertama era computer, semua sumber daya informasi diempatkan
secara sentral didalam uit jasa informasi perusahaan. Berawal dari pemasangan
terminal keyboard pada area pemakai di pertengahan tahun 1960 an, dan berlanjut
pada penyebaran computer mikro tahun 1960 an, semakin banyak perangkat keras
yang ditempatkan diluar unit jasa informasi.
Saat
perusahaan memperoleh semakin banyak sumber daya informasi, dan sumber daya
tersebt tersebar diseluruh perusahaan, tugas anajemen sumber daya informasi
menjadi lebih kompleks. Tanggung jawab manajemen tidak hanya berada pada puncak
CIO, tetapi pada semua manajer dalam perusahaan.
Perencanaan srtategis
Perencanaan
jangka panjang juga dikenal sebagai perencanaan
strategis karena mengidentifikasi tujun tujuan yang akan memberikan
perusahaan posisi yang menguntungka dalam lingkunganya, serta menentukan
strategi strategi untuk mencapai tujuan tujuan tersebut. Pentingnya perencanaan
strategis pada manjemen tingkat atas merupakan alasan Robert Anthony
Menamakan tingakt itu perencanaan
strategis.
Saat
sebuah perusahaan mengorganisasikan para eksekutifnya kedalam suatu komite
eksekutif, kelompok inilah yang apsti memikul tanggung jawab perencanaan
strategis.
Perencanaan strategis fungsional
Setelah
rencana strategis untuk perusahaan telah ditetapkan, tiap area fungsional
bertanggung jawab untuk mengembangakan rencana strategis mereka sendiri.
Rencana rencana fungsional merinci bagaiana area area tersebut akan mendukung
perusahaan saat perusahaan bekerja menuju tujuan strategisnya.
Satu
pendekatan bagi perencanaan strategis fungsional adalah tiap area menetapkan
rencananya sendiri secara independen dari yang lain. Namun, pendekatan ini
tidak menjamin bahwa area area tersebut akan bekerja sama sebagai subsistem
yang terpadu.
Perencanaan strategis sumber daya informasi
Selama tahun terakhir, jasa informasi mungkin
telah mencurahkan lebih banyak perhatian pada perencanaan strategis dari pada
sebagian besar area yang lain. Istilah untuk menggambarkan aktivitas ini
awalnya adalah transformasi kumpulan strategi ( strategi set transformation).
Istilah yang lebih baru, yaitu perencanaan strategis sumber daya informasi
(strategic planning for information resources) telah menjadi popular.
Trnsformasi kumpulan strategi
Saat
jasa informasi mulai mengembangkan rencana rencana strategis, pendekatan yang
dianjurkan adalah mendasarkan rencana tesebut sepenuhnya pada tujuan strategis
perusahaan, yang diberi istilah kumpulan strategi organisasi (organizational
strategy set). Langkah kdua yang tersendiri, suatu rencana jasa informasi
dibuat untuk mendukung tujuan perusahaan. Rencana jasa informasi itu disebut
kumpulan strategi SIM strategy set). Dan terdiri dari sejumlah
tujuan, kendala dan strategi. Pendekatan ini yang dinamakan transformasi
kumpulan strategi.
Satu
kekurangan dasar dalam transformasi kumpulan strategi adalah kenyataan bahwa
area area fungsional tidak selalu memiliki sumber daya untukmenjamin
tercapainya tujuan strategis perusahaan. Pendekatan ini masih dipakai bahkan
oleh perusahaan perusahaan yang sangat berhasil.
Isi rencana strategis sumber daya
informasi
Tiap
perusahaan akan mengembangkan suatu rencana strategis sumber dya informasi yang
memenuhi kebutuhanya sendiri. Namun, kita dapat mengidentifikasi sejumlah topic
utama yang harus tecakup. Intinya, rencana itu harus menjelaskan :
- Tujuan tujuan yang akan dicapai oleh tiap subsistem CBIS selama periode yang tercakup dalam jangka waktu perencanaan.
- Sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk mencpai tujuan tujuan tesebut.
Sebagai
contoh bagaimana rencana tersebut dapat mempertimbangkan kebutuhan subsistem
CBIS tertentu, misalkan bahwa system persediaan akan dimodofikasi agar
kemungkinan pesanan pelanggan ditangani lebih cepat.peningkatan kecepatan dapat
di capai dengan menempatkan barang barang persediaan dalam gudang sedemikian
rupa sehingga petugas pengisian pesanan dapat mengambil barang barang dari rak
dengan urutan yang paling efisin. Langkah selanjutnya dalam proses perencanaan
adalah mengidentifikasikan sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan tersebut.
Konsep manajemen sumber daya informasi
IRM
adalah aktifitas yang dijalankan oleh manajer pada semua tingkatan dalam
perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumber
dayainformasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
Elemen elemen IRM yang diperlukan
Walau
seorang pemakai individu dapat mempraktekan IRM, pendekatan paling efektif bagi
perusahaan adalah menembangkan suatu rencana formal yang harus diikuti setiap
orang. Agar suatu perusahaan dapat mencapai IRM secara penuh, perlu ada satu
set kondisi tertentu. Kondisi kondisi tersebut meliputi :
- Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapi melalui suber daya informasi yang unggul. Para eksekutif perusahaan dan manajer lain yang terlibat dalam perencanaan strategis memahami bahwa peruahaan dapat mencapai keunggulan atas para pesaingya dengan mengelola arus informasi.
- Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama. Struktur organisasi mncerminkan bahwa jasa informasi sama pentingnya dengan area fungsional utam lainya, seperti keuangan dan pemasaran.
- Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak. CIO member konstribusi, jika memungknkan, pada pemecahan masalah yang mempengaruhi seluruh operasi perusahaan, bukan hanya operasi jasa informasi. Kesadaran ini paling mudah ditunjukan dengan menyertakan CIO dalam komite eksekutif.
- Perhatian pada sumber daya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis. Saat para eksekutif terlibat dalam perencanaan strategis untuk perusahaan, mereka memperhatikan sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan strategis.
- Rencana strategis formal untuk untuk sumber daya informasi. Terdapat suatu rencana formal untuk memperoleh dan mengelola sumber daya informasi. Sumber daya itu harus mencakup yang berada pada area pemakai maupun jasa informasi.
- Strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing. Rencana strategis sumber daya informasi membahas cara membuat sumber daya informasi tersedia bagi para pemakai akhir, sambil tetap mempertahankan pengendalian atas sumber daya tersebut.
Sumber : Raymon McLeod,jr. system
informasi manajemen “ management information system “ 6 th edition hal 41-51
Tidak ada komentar:
Posting Komentar