Manajer
memecahkan masalah agar perusahaan dapat mencapai tujuannya. Selam proses
pemecahan masalah manajer membuat berbagai keputusab, dan beberapa elemen
pemecahan masalah harus ada. Ketika proses pemecahan masalah mulai berjalan,
manajer berhati-hati dalam membedakan gejala dengan sebab.
Sruktur masalah memepengaruhi cara
pemecahan masalah. Masalah yang tidak terstruktur harus dipeccahkan oleh
manajer, tetapi masalah yang terstruktur dapat dipecahkan oleh komputer.
Manajer dan komputer dapat berkerja sama untuk memecahkan masalah
semi-terstruktur.
Sautu pendekatan sistematis untuk
pemecahan masalah telah dibuat, dan disebut pendekatan sistem, pendekatan
sistem terdiri dari tiga jenis usaha-persiapan, definisi, dan solusi.
Istlah pemecahan
masalah mengingatkan pada perbaikan
hal-hal yang salah. Tidak di ragukan lagi bahwa para manajer member respon yang
cepat pada pengaruh-pengaruh yang merugikan, untuk mencegah atau meminumkan
kerusakan. Namun, para manajer juga memberikan respon pada hal-hal yang lebih
baik dari perkiraan sebelumnya. Pemcahan masalah manajer terlibat dalam pemecahan masalah untuk memecahkan masalah
yang mungkin secara potensial berbahaya atau menguntungkan. Proses pemecahan
masalah mengharuskan dibuat beberapa keputusan.
Pentingnya pemecahan
masalah serangkain keputusan untuk memecahkan suatu maslah
mungkin hanya membutuhkan sedikit jam namun dapat mempengaruhi laba perusahaan
hingga ribuan atau jutaan dolar.
Pengambilan keputusan
dan pemecahan masalah dalam memecahakan masalah, seorang
manajer akan membuat banyak keputusan. Keputusan adalah pemilihan strategi atau
tindakan. Pengembilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang
diykini manajer akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut. Salah
satu kunci pemcahan masalah adalah mengidentifikasi berbagai alternative
keputusan.
Elemen-elemen Proses Pemecahan Masalah
Beberapa
elemen harus ada agar seorang manajer berhasil dalam memecahkan masalah. Tentu
saja harus ada satu maslah dan seorang
pemecah masalah (manajer). Solusi
bagi suatu masalah harus memampukan sistem untuk memenuhi tujuannya dengan
baik, seperti tercermin pada standar kinerja sistem. Standar ini menggambarkan keadaan
yang diharapkan-apa yang harus dicapai oleh sistem. Selanjutnya, manajer
harus memiliki informasi yag
tersedia. Informasi itu menggambarkan keadaan saat ini apa yang sedang dicapai
oleh sistem.
System konseptual adalah
system pemecahan masalah yang terdiri dari manajer, informasi, dan standar. Dua
elemen lain masuk dalam proses pengubahan masalah menjadi solusi. Kedua elemen
tersebut adalah solusi alternative dan kendala. Sangat penting bagi manejer
untuk memisahkan masalah dari gejala.
Perbedaan
antara keadaan saat ini dan keadaan yang diharapkan menggambarkan kriteria solusi (solution criterion), atau apa yang diperlukan untuk mengubah
keadaan saat ini menjadi keadaan yang diharpkan. Contohnya, jika standar
menetapkan sedkit 125 jaket ski terjual sehari, dan rata-rata penjualan adalah
75 jaket, solusi maslah ini adalah meningkatkan penjualan sedikitnya 50 jaket.
Kelima puluh jaket ini adalah criteria solusi.
Kendala
itern dapat berupa sumber daya yang terbatas. Kendala lingkungan dapat berupa
tekanan dari berbagai elemen lingkungan, seperti pemerintah atau pesaing, dan
merekan bertindak sedemikian rupa untuk memebatasi arus sumber daya ke dalam
dan keluar perusahaan.
Masalah Versus Gejala
Gejala
adalah kondisi yang dihasilkan oleh masalah. Seorang manejer ketika mendapati masalah
yang menyebabkan laba yang paling rendah.Masalah tersebut adalah penyebab laba
yang rendah. Sebenarnya, ada baiknya untuk berfikir bahawa masalah adalah penyebab
dari suatu personal menjadi penyebab dari suatu peluang.
Struktur masalah
Cara
popular untuk menggolongkan masalah adalah dengan menempatkannya dalam suatu rangkain
dari yang terstruktur hingga yang tidak terstruktur. Sebagian masalah berada di
antarnya, bersifat semi-terstruktur, dalam arti manejer memahami sebagian elemen
dan hubungan, tetapi tidak semuanya.
Pendekatan system adalah
prosedur langkah demi langkah yang digunakan dalam memecahkan masalah bisnis.
Proses pemcahan masalah secara sistematis bermula dari john dewey, seorang profesorfilosofi
di Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunya di tahun 1910,
ia menidentifikasi tiga seri yang terlibat dalam memecahkan suatu kontroversi secara
memadai.
1. Mengenali
kontroversi
2. Menimbang
klaim alternative
3. Membentuk
penelitian
Kerangka kerja Dewey di biarkan
tidur bertahu-tahun, tetapi selama akhir tahun 1960-an dan awal 1970-an,
perhatian pada pemecahan masalah sistematis mencapai puncak yang baru. Para pembuat
komputer, management scientist, dan
spesialis informasi semua mencari cara untuk mengunakan komputer dalam
memcahkan masalah manajer.
Serangkaian
langkah-langkah
Tiap
tahap terdiri dari jenis upaya tertentu yang harus dilakukan manajer upaya
persiapan, upaya definisi, dan upaya solusi. Usaha persiapan mempersiapkan
manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan orientasi sistem. Usaha definisi
mencakup mengidentifikasikan masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya.
Usaha solusi mencakup mengidentifikasikan berbagai solusi alternative,
mengevaluasinya, memilih satu yang tapak terbaik, menerapkan solusi itu dan
membuat menindak lanjuti untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.
System
informasi berbasis computer, atau CBIS,
dapat digunakan sebagai system dukungan ketika menereapkan pendekatan system. Subsisstem
CBIS, seperti system pendukung keputusan, system pakar atau aplikasi kantor.
Subsitem CBIS mungkin juga mendukung beberapa keputusan mungkin semua yang
diperlukan untuk masalah tersebut. Langkah-langkah system pendekatan system
memberikan jembatan antara satu maslah dan beberapa keputusan.
Penjelasan mengenai pengambilan keputusan
dan pembuat keputusan sering melupakan perkecualian-perkecualian terhadap peraturan.
Faktor-faktor
pribadi menciptakan tiga gaya dasar dalam merasakan masalah :
Penghindaran masalah (problem avoider) manajer
ini mengambil sikap positif dan menganggap bahwa semua baik-baik saja. Ia berusaha
mengahalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi atau
menghindarinya sepanjang perencanaan berlangsung.
Pemecahan masalah (problem solver) manajer ini
tidak mencari maslah juga tidak menghalanginya. Jika timbul suatu masalah,
masalah tersebut dipecahkan.
Pencari masalah (problem seeker) manajer
ini menikmati pemecahan masalah dan mencarinya.
Mengumpulkan Informasi
Terdapat
pula perbedaan cara manajer mengembangkan dan mengevalusi berbagai alternative setelah
masalah dirasakan. Para manajer dapat memnunjukan salah satu dari dua gaya mengumpulkan informasi atau sikap
terhadap total volume informasi yang tersedia bagi mereka.
Menggunakan Informasi
Manajer
juga cenderung lebih menyukai salah satau dari dua gaya menggunakan infomasi (information-using styles), yaitu cara
menggunakan informasi untuk memecahkan masalah.
·
Gaya
sistematis (systematic style) manajer memberi
perhatian khusus untuk mengikuti suatu meted yang telah ditetapkan, misalnya
pendekatan sistem.
·
Gaya
intuitif (intuitive style) manajer tidak lebih menyukai suatu
metode tertentu tetapi menyesuakain pendekatan dengan situasi.
Dalam
merancang sistem berbaris komputer, perlu disadari perbedaan-perbedaan
individual ini. Elemen penting dalam CBIS adalah manajer, dan tiap manajer
menggunakan sistem dengan cara yang berbeda.
Pendekatan sistem adalah metodologi
sistem dasar. Metodelogi adalah suatu cara yang telah
ditetapkan untuk melaksanakan sesuatu. Pendekatan sistem merupakan metodelogi. Bahkan,
pendekatan sistem adalah metodelogi dasar
dalam bidang komputer. Semua metodologi
lain adalah turunan, hingga tingkat tertentu, dari pendekatan sistem
sumber : Mecleod jilid 1.