Dalam meningkatkan layanan pendidikan, fungsi sistem informasi
manajemen adalah suatu kegiatan formal dalam hal mengumpulkan, mengolah dan
menyebarkan informasi kepada orang-orang yang tepat dalam suatu organisasi.
Lembaga pendidikan dikatakan berhasil apabila mampu memenuhi semua kebutuhan
pelanggan (siswa, guru, orang tua, dan masyarakat). Dalam hal layanan
informasi, lembaga pendidikan harus mampu memberikan informasi yang sesuai
dengan kebutuhan pelanggan, mudah didapatkan secara efektif dan efisisen yang
akan berdampak pada meningkatnya mutu pendidikan.
Dalam memenuhi semua kebutuhan pelanggan dalam hal informasi,
lembaga pendidikan memanfaatkan sistem informasi manajemen sebagai penunjang
layanan. Secara sederhana sistem informasi manajemen merupakan sarana yang
tepat yang dapat mengantarkan organisasi informasi mengkoordinasikan segenap
aspek kebutuhan pelanggan. Sebagai pihak yang menerima layanan pendidikan,
Pelanggan utama layanan pendidikan adalah siswa. Sedangkan
produk adalah peluang pembelajaran (learning Opportunity) yang harus tercapai
keperluannya, yang elemen-elemennya adalah kurikulum dan sumber daya
pembelajaran.38 Akan tetapi, dalam dunia pendidikan laynan terbaik (exellence
Service) tidak cukup hanya diberikan kepada siswa atau orang tua siswa saja
sebagai pelanggan eksternal, layanan terbaikpun juga harus diberikan kepada
para staff guru dan pegawai sebagai pelanggan internal. Mereka dapat lebih
optimal dalam bekerjasama (collaboration through people) sehingga akan memberi
dampak terhadap mutu layanan yang akan diberikan.
Pada umumnya sistem informasi manajemen yang diterapkan dalam
manajemen pendidikan antara lain; sistem informasi keuangan, system\informasi
sarana prasarana, sistem informasi kurikulum, sistem informasi kesiwaan,dan
lain-lain. Mengingat bahwa pendidikan adalah organisasi yang bergerak pada
bidang jasa, dan penelitian ini menjelaskan tentang layanan pendidikan yang
terfokus pada kepuasan pelanggan, maka fungsionalisasi manajemen yang diuraikan
akan menekankan bagaimana sebuah jasa pendidikan dapat disajikan, disampaikan,
dan digunakan oleh pelanggan melalui pelayanan pendidikan sebagaimana lingkup
manajemen, yaitu mulai proses perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, sampai
dengan evaluasi. Peran sistem informasi manajemen juga akan diposisiskan pada
tiga wilayah diatas, ketiga fungsi ini menjadi satu cakupan yang harus
dikoordinir oleh para pengelola informasi yaitu organisasi informasi, kuncinya
adalah pemanfaatan sistem informasi secara baik.
Sistem Informasi
Akademik
Sistem Informasi Akademik secara khusus dirancang untuk memenuhi
kebutuhan Sekolah/Perguruan Tinggi yang menginginkan layanan pendidikan yang
terkomputerisasi untuk meningkatkan kinerja, kualitas pelayanan, daya saing dan
kualitas SDM yang dihasilkannya.Teknologi Informasi berperan penting dalam
memperbaiki kinerja suatu organisasi. Penggunaannya tidak hanya sebagai proses
otomatisasi terhadap akses informasi, tetapi juga menciptakan akurasi,
kecepatan, dan kelengkapan sebuah sistem yang terintegrasi , sehingga proses
organisasi yang terjadi akan efisien, terukur, fleksibel.
Sistem Informasi Akademik sangat membantu dalam pengelolaan data
nilai siswa/mahasiswa, mata pelajaran/kuliah, data staf pengajar (guru/dosen)
serta administrasi fakultas/jurusan yang sifatnya masih manual untuk dikerjakan
dengan bantuan Software agar mampu mengefektifkan waktu dan menekan biaya
operasional.
Sistem Informasi
Akademik memberikan kemudahan dalam mengelola :
1.
Data Guru/Dosen
2.
Data Siswa/Mahasiswa
3.
Data Mata
Pelajaran/Kuliah
4.
Data Nilai
Siswa/Mahasiswa
Sistem Informasi Akademik dikembangkan secara aktif dan kontinu.
Setiap pengguna Sistem Informasi Akademik berhak memberikan masukan-masukan
positif berdasarkan kebutuhan mereka.
Interaksi Sistem
Informasi - Teknologi Informasi
Peran Teknologi
Informasi Dalam Bidang Pendidikan (e-education).
Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi
informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja
yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya.
Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari
pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka
(Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek “Flexible
Learning”. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an
tentang “Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)” yang secara ekstrimnya
guru tidak lagi diperlukan.
Manfaat e-education
yang dapat dirasakan adalah :
- Suatu pendidikan jarak jauh berbasis web antara lain harus memiliki unsur Pusat kegiatan siswa/mahasiswa yaitu sebagai suatu community web based distance learning harus mampu menjadikan sarana ini sebagai tempat kegiatan siswa/mahasiswa, dimana siswa/mahasiswa dapat menambah kemampuan, membaca materi kuliah, mencari informasi dan sebagainya.
- \Interaksi dalam grup yaitu para siswa/mahasiswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk mendiskusikan materi-materi yang diberikan guru/dosen. Guru/Dosen dapat hadir dalam group ini untuk memberikan sedikit ulasan tentang materi yang diberikannya.
- Sistem administrasi siswa/mahasiswa; dimana para siswa/mahasiswa dapat melihat informasi mengenai status siswa/mahasiswa, prestasi siswa/mahasiswa dan sebagainya.
- Pendalaman materi dan ujian; Biasanya guru/dosen sering mengadakan quis singkat dan tugas yang bertujuan untuk pendalaman dari apa yang telah diajarkan serta melakukan test pada akhir masa belajar. Hal ini juga harus dapat diantisipasi oleh web based distance learning.
- Perpustakaan digital; Pada bagian ini, terdapat berbagai informasi kepustakaan, tidak terbatas pada buku tapi juga pada kepustakaan digital seperti suara, gambar dan sebagainya. Bagian ini bersifat sebagai penunjang dan berbentuk database.
- Materi online diluar materi pelajaran/kuliah; Untuk menunjang perkuliahan, diperlukan juga bahan bacaan dari web lainnya. Karenanya pada bagian ini, guru/dosen dan siswa/mahasiswa dapat langsung terlibat untuk memberikan bahan lainnya untuk di publikasikan kepada siswa/mahasiswa lainnya melalui web.
Peranan Sistem
Informasi dalam Dunia Pendidikan
Menurut Reisnic(2002), ketika orang berpikir mengenai pendidikan
dan pembelajaran, mereka umumnya memiliki pertanyaan yang menyangkut informasi
apa yang paling penting untuk dipelajari? Cara apa yang paling baik digunakan
untuk metransformasikan informasi dari pengajar ke peserta ajar? Dan bagaimana
cara yang terbaik untuk menyampaikan informasi yang mudah dipahami dan
dipelajari?
Sedangkan Menurut Karsidi(2000), masalah pokok yang dihadapi
pendidikan di Indonesia antara lain mengenai peningkatan mutu, pemerataan
kesempatan pendidikan, dan relevansi pendidikan dengan pembangunan nasional.
Masalah tersebut membutuhkan penyelesaian selain cara konvensional yang dikenal
selama ini. Secara umum aplikasi sistem informasi dalam pendidikan diharapkan
mampu melakukan hal-hal sebagai berikut :
1.
dapat menyebarkan
informasi secara luas, seragam dan cepat.
2.
dapat membantu,
melengkapi dan menggantikan tugas guru bila diperlukan.
3.
dapat menunjang
kegiatan belajar masyarakat serta mengajak partisipasi masyarakat.
4.
dapat menambah
keanekaragaman sumber maupun kesempatan belajar.
5.
dapat menambah daya
tarik untuk belajar.
6.
dapat menghemat biaya
Semula teknologi pendidikan dipandang hanya berperan pada taraf
pelaksanaan kurikulum di kelas. Sementara konsepsi baru yang akan digunakan
menghendaki teknologi pendidikan sebagai masukan (input) bahkan sejak tahap
perencanaan kurikulum.
Penggunaan Sistem
Informasi Akademik
Berbagai permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan saat ini
telah mampu diatasi dengan pemanfaatan jaringan komputer yang mampu menyajikan
fasilitas komunikasi, pertukaran data maupun informasi yang cepat dan akurat,
dan membuat jarak diantara pemakai menjadi tidak penting.
Dengan keberadaan jaringan pemakai dapat berbicara dalam bentuk
text dan audio visual, variasi fasilitas yang dapat diberikan oleh suatu
jaringan sangat tergantung pada jenis dan versi aplikasi yang digunakan dan
tentu harus didukung dengan kondisi hardware yang memadai sebagai suatu
prasyarat dalam penggunaan software aplikasi.
Sistem informasi akademik merupakan solusi yang paling banyak
digunakan dalam mengelola data-data akademik lembaga pendidikan yang ada di
Indonesia. Selain mempermudah proses pengelolaan data, sistem informasi ini
juga memperkecil biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh lembaga terkait.
Teknologi informasi dikatakan berfungsi sebagai komplemen atau
pelengkap bila materi pembelajaran pada sistem informasi diprogramkan untuk
melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas.
Sehubungan dengan hal ini, ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran yang
dapat dipilih para mahasiswa, yaitu apakah mereka akan mengikuti kegiatan
pembelajaran yang disajikan secara konvensional saja, atau sebagian secara
tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan sepenuhnya melalui
internet.
. Manfaat dari penggunaan sistem informasi akademik juga
bermacam-macam. Mulai dari penanganan masalah administrasi pada saat penerimaan
mahasiswa baru, pengelolaan data akademik mahasiswa, pelaksanaan kegiatan
perkuliahan, manajemen sumber daya serta proses pengambilan kebijakan dari
eksekutif yang semuanya dapat dilakukan secara lebih efektif dan optimal
dengan menggunakan sistem informasi.
Sumber :
Karsidi, Ravik. 2000. Penerapan Teknologi Untuk Peningkatan
Mutu Pendidikan. Bahan ceramah di Universitas Sebelas Maret Surakarta
Muslim. Teknologi Informasi dalam Pendidikan.
Bandung : UPI
Natakusumah, E.K., “Perkembangan Teknologi Informasi di
Indonesia.”, Pusat Penelitian informatika – LIPI Bandung, 2002-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar